Kelinci memiliki kemampuan biologis yang
tinggi, selang beranak yang pendek dan mampu beranak banyak. Setiap kelinci
memiliki kekhasan yang masing-masing yang dapat memberikan banyak manfaat bagi
manusia atau sekedar hanya sebagai hewan peliharaan. Sebagai pedaging ada jenis
new zealand dan Flemish giant, untuk menghasilkan bulu yang indah ada jenis Rex
dan satin atau yang menarik umumnya
sebagai hewan peliharaan ada jenis Angora dan loop. Pemilihan jenis kelinci
disesuaikan dengan minat masing-masing. Akan tetapi semua jenis kelinci memiliki
sifat yang sama sepertidisebutkan di awal.
Untuk pemilihan bibit adalah kunci pertama
jika kita ingin mengembangkan kelinci sebagai hewan ternak. Bibit kelinci
merupakan kunci utama yang menentukan efisiensi suatu produksi di dalam
beternak kelinci. Untuk memilih bibit yang baik sebagai hewan ternak maka
kelinci harus memiliki sifat sebagai berikut:
1.
Kelinci harus sehat dan tidak
memiliki cacat pada tubuh yang bersifat bawaan
2.
Bobot kelici tidak terlalu kurus dan
tidak terlalu gemuk, bobotnya harus proporsional sesuai dengan bobot ideal
masing-masing ras
3.
Berasal dari keturunan yang
mempunyai anak banyak dan produksi susu baik
4.
Memiliki sifat keindukan dalam
mengasuh anaknya serta tidak kanibal
Kelinci pertama kali
dapat dikawinkan setelah mencapai dewasa kelamin yaitu usia 5-6 bulan untuk
kelinci ukuran sedang seperti Rex, sedangkan kelinci ukuraan besar seperti
Flemish Giant pada usia 9-10 bulan. Kelinci sebenarnya dapat dikwainkan kembali
pada 7-14 hari setelah melahirkan. Hal ini dapat dilakukan untuk memperpendek
selang beranak. Menurut hasil penelitian BALITNAK deptan kelinci jenis Angora,
mini Rex dan Reza dapat kawin 8 kali/tahun sedangkan jenis Tan 9-10 kali/tahun
Kelinci dapat
dikawinkan dengan metode alami atau biasa
disebut kawin kandang. Yang dimaksud
dengan kawin kandang adalah dengan membawa betina ke kandang jantan. Jangan dilakukan sebaliknya. Proses
perkawinan berhasil setelah jantan menaiki betina dan jatuh terkulai. Proses
ini tidak lama hanya 2-3 menit. Proses perkawinan dapat dilakukan sebanyak 2-3
kali untuk memastikan keberhasilan
prosesnya.
Selain dengan kawin
kandang dapat dillakukan dengan teknik kawin sodor. Kawin sodor biasa dilakukan
ketika kawin kandang tidak berhasil dilakukan disebabkan si betina tidak suka
dengan jantan. Proses kawin sodor sebenarnya hamper sama dengan kawin kandang lanju
dilakukan dengan memegang si betina agar tidak bergerak.
Setelah dikawinkan
untuk memastikan kehamilan dapat dilakukan setelah 12-14 hari setelah
dikawinkan. Pemeriksaan dilakukan dengan teknik palpasi atau perabaan perut
baagian bawah belakang. Jika dirasakan adanya bulatan yang melayang dan sulit
dipegang berarti hamil tetapi jika mudah dipegang maka itu adalah kotoran. Teknik palpasi membutuhkan pengalaman yang
lebih untuk betul-betul bisa memastikan kehamilan.
No comments:
Post a Comment