Monday, January 27, 2014

TATA LAKSANA PERKEMBANGBIAKKAN TERNAK KELINCI



Kelinci memiliki kemampuan biologis yang tinggi, selang beranak yang pendek dan mampu beranak banyak. Setiap kelinci memiliki kekhasan yang masing-masing yang dapat memberikan banyak manfaat bagi manusia atau sekedar hanya sebagai hewan peliharaan. Sebagai pedaging ada jenis new zealand dan Flemish giant, untuk menghasilkan bulu yang indah ada jenis Rex dan satin atau yang menarik umumnya  sebagai hewan peliharaan ada jenis Angora dan loop. Pemilihan jenis kelinci disesuaikan dengan minat masing-masing. Akan tetapi semua jenis kelinci memiliki sifat yang sama sepertidisebutkan di awal.
Untuk pemilihan bibit adalah kunci pertama jika kita ingin mengembangkan kelinci sebagai hewan ternak. Bibit kelinci merupakan kunci utama yang menentukan efisiensi suatu produksi di dalam beternak kelinci. Untuk memilih bibit yang baik sebagai hewan ternak maka kelinci harus memiliki sifat sebagai berikut:
1.       Kelinci harus sehat dan tidak memiliki cacat pada tubuh yang bersifat bawaan
2.       Bobot kelici tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk, bobotnya harus proporsional sesuai dengan bobot ideal masing-masing ras
3.       Berasal dari keturunan yang mempunyai anak banyak dan produksi susu baik
4.       Memiliki sifat keindukan dalam mengasuh anaknya serta tidak kanibal
Kelinci pertama kali dapat dikawinkan setelah mencapai dewasa kelamin yaitu usia 5-6 bulan untuk kelinci ukuran sedang seperti Rex, sedangkan kelinci ukuraan besar seperti Flemish Giant pada usia 9-10 bulan. Kelinci sebenarnya dapat dikwainkan kembali pada 7-14 hari setelah melahirkan. Hal ini dapat dilakukan untuk memperpendek selang beranak. Menurut hasil penelitian BALITNAK deptan kelinci jenis Angora, mini Rex dan Reza dapat kawin 8 kali/tahun sedangkan jenis Tan 9-10 kali/tahun
Kelinci dapat dikawinkan dengan metode alami atau biasa  disebut kawin kandang. Yang dimaksud  dengan kawin kandang adalah dengan membawa betina ke kandang jantan.  Jangan dilakukan sebaliknya. Proses perkawinan berhasil setelah jantan menaiki betina dan jatuh terkulai. Proses ini tidak lama hanya 2-3 menit. Proses perkawinan dapat dilakukan sebanyak 2-3 kali untuk  memastikan keberhasilan prosesnya.
Selain dengan kawin kandang dapat dillakukan dengan teknik kawin sodor. Kawin sodor biasa dilakukan ketika kawin kandang tidak berhasil dilakukan disebabkan si betina tidak suka dengan jantan. Proses kawin sodor sebenarnya hamper sama dengan kawin kandang lanju dilakukan dengan memegang si betina agar tidak bergerak.  
Setelah dikawinkan untuk memastikan kehamilan dapat dilakukan setelah 12-14 hari setelah dikawinkan. Pemeriksaan dilakukan dengan teknik palpasi atau perabaan perut baagian bawah belakang. Jika dirasakan adanya bulatan yang melayang dan sulit dipegang berarti hamil tetapi jika mudah dipegang maka itu adalah kotoran.  Teknik palpasi membutuhkan pengalaman yang lebih untuk betul-betul bisa memastikan kehamilan.  

No comments:

Post a Comment